I.
SEJARAH
PEREKONOMIAN INDONESIA
1. SEJARAH PRA KOLONIALISME
Sejarah perekonomian
Indonesia pada Era Pra Kolonial yaitu era dimana kekuatan eropa belum mampu
menguasai daratan dan perairan Indonesia.Nusantara yang sekarang kita kenal
sebagai Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan tanah yang dikuasai oleh
berbagai kerajaan dan kekaisaran.Termasuk masa berkembangnya agam Hindu dan
Budha sebagai agama yang pertama kali dikenal di Indonesia, sehingga adat
budaya Hindu-Budha masih dapat kita lihat hingga kini terutama dari bangunan
bangunan bersejarah pada masa itu. Diantaranya berbagai prasasti dan candi yang
merupakan hasil budaya masyarakat indonesia pada masa itu. Kejayaan kerajaan
ini berangsung mulai abad ke 4 hingga abad ke 15.Tepatnya dimulai dari masa
kejayaan kerajan Kutai hingga Kerajaan Malayapura.
Setelah masa itu,
perdagangan dunia mulai berkembang seiring dengan ditemukannya Indonesia oleh
berbagai bangsa lain dari berbagai belahan dunia. Pada abad ke 12 mulai lah
berdatangan para pedagang atau lebih dikenal dengan sebutan Guzarat dari Timur
Tengah. Terutama para pedagang berkembangsaan Arab Saudi yang beragama islam.
Dan dari mereka inilah cikal bakal penyebaran dan berkembangnya agama islam di
Indonesia ini. Adanya interaksi antar pedagang dengan orang Indonesia asli
berbisnis lama kelamaan berkembang menjadi akulturasi budaya. Tidak sedikit
bangsa arab menikahi orang Indonesia dan menetap di Indonesia. Beberapa
pengusaha local kemungkinan tertarik dengan agama baru ini dan dianggapnya
menuntungkan untuk menganut keyakinan sama seperti sebagian besar pedagang.
Prasasti pada batu
nisan menunjukkan bahwa pada awal abad ke 13 terdapat sebuah kerajaan Islam di
bagian utara Sumatera disebut dengan Pasai atau Samudera. Kerajaan ini dianggap
sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia.Pada akhir abad ke 14 dan awal abad
ke 15 pengaruh kerajaan Majapahit di Indonesia mulai menurun Karen konflik dan
meningkatnya kerjaan Islam.Senah perdangan baru, Malaka merupakan salah satu
kekuatan baru, kekuatan ini berasal dari pesisir Malaysia.Negara ini menjadi
pelahuan sukses dengan fasilitas menguntungkan dalam jaringan perdagangan luas
yang membentang dari cina dan Maluku di ujung timur Afrika dan Mediterania di
ujung barat.Historis antara perdangan dan Islam juga terlihat dalam
perkembangan di beberapa pulau di Indonesia.Cerita tentang Kejayaan Malaka
telah mencapai Eropa dan menggoda bangsa Portugis yang memiliki teknologi
navigasi maju, untuk berlayar ke bagian dunia ini agar bisa memiliki pengaruh
lebih besar pada jaringan perdagangan rempah rempah dunia.Dan disini awal mula
era Kolonialisme.
2. SISTEM MONOPOLI VOC
Sistem Monopoli VOC
terdapat dalam masa penjajahan Belanda sekitar 1602 – 1942.Belanda masuk ke
Indonesia pada tahun 1602.Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan perpecahan
diantara kerajaan kerajaan kecil di Indonesia.VOC berdiri pada tanggal 20 Maret
1602.Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan
rempah – rempah di Indonesia. Hal ini terjadi selama 3,5 abad. Hal yang pertama
VOC adalah berusaha menguasai salah satu pelabuhan penting yang dijadikan pusat
VOV. Untuk keperluan tersebut VOC mengincar kota Jayakarta. Ketika itu
Jayakarta di bawah kekuasaan Kerajaan Islam Banten.Sultan Banten mengangkat
Pangeran Wijayakrama sebagai adipati di Jayakarta.
Mula – mula VOC mendapatkan izin dari Pangeran untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta, tetapi J.P. Coen yang menjabat sebagai gubernur VOC malah menyerang Pangeran Wijayakrama. Kota Jayakarta direbut dan dibakar, kemudian di atas reruntuhan kota Jayakarta J.P. Coen membangun sebuah kota baru yang beri nama Batavia. Batavia kemudian menjadi kantor pusat VOC. Dengan kedudukan yang makin kuat VOC melakukan politik dividi et Impera atau politik mengadu domba kepada kerajaan – kerajaan yang ada di Indonesia. VOC juga sering ikut campur dalam urusan pemerintahan kerajaan – kerajaan di Indonesia.
Mula – mula VOC mendapatkan izin dari Pangeran untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta, tetapi J.P. Coen yang menjabat sebagai gubernur VOC malah menyerang Pangeran Wijayakrama. Kota Jayakarta direbut dan dibakar, kemudian di atas reruntuhan kota Jayakarta J.P. Coen membangun sebuah kota baru yang beri nama Batavia. Batavia kemudian menjadi kantor pusat VOC. Dengan kedudukan yang makin kuat VOC melakukan politik dividi et Impera atau politik mengadu domba kepada kerajaan – kerajaan yang ada di Indonesia. VOC juga sering ikut campur dalam urusan pemerintahan kerajaan – kerajaan di Indonesia.
Setelah berhasil
menguasai seluruh kota penghasil rempah- rempah di Indonesia. VOC diberikan hak
Octrooi (Hak Istimewa) oleh Kerajaan Belanda. Hak Istimewa tersebut antara lain
:
1. Hak monopoli
perdagangan
2. . Hak mencetak dan
mengeluarkan uang
3. Hak mengadakan
perjanjian
4. Hak mengumumkan
perang
5. Hak menjalankan
kekuasaan kehakiman
6. Hak memungut pajak
7. Hak memiliki
angkatan perang
8. Hak menyelenggarakan
pemerintahan sendiri
Dengan hak yang
dimiliki VOC, maka kongsi dagang yang sering di sebut “Kompeni” berkembang
dengan pesat.VOC memonopoli seluruh hasil rempah rempah yang dihasilkan oleh
masyarakat Indonesia. Bukan hanya kepada masyarakat biasa, kompeni juga
mengharuskan kerajaan – kerajaan menyerahkan hasil bumi seperti beras, lada,
kopi, rempah – rempah, kayu jati dsb kepada VOC. Hasil bumi itu harus diberikan
kepada VOC dengan jatah yang sudah ditetapkan oleh VOC.
3. SISTEM TANAM PAKSA
Sistem tanam paksa /
Cultuurstelsel adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jendral Johannes
Van Den Bosch pada tahun 1830 meniru gaya pemerintahan Deandles dan Raffles
dengan cara mengeksploitasi tenaga kerja penduduk pribumi, yang mewajibkan
setiap desa menyisishkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi
ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual
kepada pemerintah colonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen
diserahkan kepada pemerintah colonial.
Latar belakang yang
menyebabkan timbulnya sistem tanam paksa terjadi awal abab 19, pemerintah belanda
mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membiayai peperangan, baik di Negeri
Belanda sendiri (Pemberontakan Belgia) maupun di Indonesia (terutama perlawanan
Diponegoro) sehingga Negeri Belanda harus menanggung hutang yang sangat besar.
Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya kebangkrutan Johannes Van Den
Bosch menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisis kekosongan kas Negara
dengan cara peningkatan produksi tanaman ekspor melalui tanam paksa.
Dalam perjalanan sistem
tanam paksa banyak sekali penyimpangan ketentuan yang terjadi seperti :
- Sawah dan lading
petani terbengkalai karena perhatian dipusatkan pada penanaman tanaman wajib.
- Rakyat yang tidak
memiliki tanah harus bekerja melebihi waktu dari waktu yang ditentukan.
- Luas lahan untuk
penanaman tanaman wajib melebihi dari seperlima lahan garapan.
- Lahan yang disediakan
untuk penanaman tanamana wajib tetap dikenakan pajak tanan.
- Kelebihan hasil panen
dan jumlah pajak yang dibayarkan tidak dikembalikan.
- Kegagalan panen
tanaman wajib tetap menjadi tanggung jawab petani.
Semua penyimpangan dalam pelaksanaan tanam paksa telah mengakibatkan penderitaan yang sangat besar bagi rakyat seperti :
1) Bagi Indonesia
(khususnya Pulau Jawa)
a) Sawah ladang menjadi
terbengkalai karena diwajibkan kerja terus menerus sehingga penghasilan menurun
drastis.
b) Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panennya, membayar pajak, mengikuti kerja rodi dan menanggung resiko apabila terjadi kegagalan panen.
c) Timbulnya tekanan
fisik dan psikis yang bekepanjangan.
d) Timbulnya bahaya
kemiskinan yang semakin berat
e) Timbulnya bahaya
kelaparan dan wabah penyakit di mana – mana sehingga angka kematian meningkat
drastis.
Bahaya kelaparan
menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan di daerah Cirebon (1843), Demak
(1849), dan Grobogan (1850).Kejadian mengakibatkan jumlah penduduk menurun
dratis.Selain itu juga terjdi penyakit busung kapar (hongorudium) dimana-mana.
Reaksi dan Tentangan dari berbagai pihak dengan mengadakan pelawanan, seperti yang dilakukan petani tebu di pasuruan 1833.Bahkan orang Belanda sendiri juga banyak yang menentang sistem tanam paksa tersebut. Hingga akhirnya sistem tanam paksa itu ditiadakan .
Reaksi dan Tentangan dari berbagai pihak dengan mengadakan pelawanan, seperti yang dilakukan petani tebu di pasuruan 1833.Bahkan orang Belanda sendiri juga banyak yang menentang sistem tanam paksa tersebut. Hingga akhirnya sistem tanam paksa itu ditiadakan .
4. SISTEM EKONOMI
KAPITALIS LIBERAL
Sistem ekonomi liberal
kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku
– pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan
individual atau sumber daya – sumber daya ekonomi atau factor produksi.Asset
dan factor produksi dari sistem ekonomi liberal kapitalis sebagian besar
berasal dimiliki swasta/pribadi.Dalam perekonomian liberal kapitalis setiap
warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya.Semua orang
bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar – besarnya dan bebas
melakukan kompetisis untuk memenangkan persaingan bebas.Tetapi dilain pihak,
pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan ekonomi.Pemerintah hanya
bertugas melindungi, menjaga dan member fasilitas agar setiap individu dapat
menjalankan hal dan kebebasannya dengan sebaik – baiknya.
Ciri – ciri dari sistem
ekonomi liberal kapitalis :
A. Masyarakat diberi
kebebasan dalam memiliki sumber – sumber produksi.
B. Pemerintah tidak
ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
C. Masyarakat terbagi
menjadi golongan yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat
pekerja (buruh).
D. Motif mencari laba
terpusat pada kepentingan sendiri.
E. Peranan modal
sangatlah penting dalam ekonomi liberal kapitalis.
F. Timbul persaingan dalam masyarkay terutama dalam mencari keuntungan.
G. Kegiatan selalu
mempertimbangkan keadaan pasar.
H. Pasar merupakan
dasar setiap tindakan ekonomi.
I. Biasanya barang –
barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
Negara- Negara yang
menganut sistem ekonomi liberal kapitalis antara lain :
1. Benua
Amerika : Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia,
Ekuador, Kanada, Meksiko, Paraguay, Peru, dan Venezuela.
2. Benua
Eropa : Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Ceko, Slovakia, Denmark, Perancis,
Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Polandia, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris.
Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Polandia, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris.
3. Benua
Asia : India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand,
Turki, Malaysia, Singapura.
4. Kepulauan
Oceania : Australia dan Selandia Baru.
5. Benua
Afrika : Mesir, Senegal, Afrika Selatan.
5. ERA KEPENDUDUKAN JEPANG
Awal kependudukan
jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17
Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kedatangan Jepang
ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan minyak bumi untuk keperluan
Jepang.
Jepang.Menipisnya persediaan minyak bumi untuk keperluan perang dan tekanan dari Amerika Serikat yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang.Jepang mendarat di tiga daerah di Pulau Jawa yaitu Banten, Indramayu dan Rembang. Melalui Indramayu, Jepang dengan cepat merebut pangkalan udara Kalijati yang dikuasai oleh Belanda. Hingga akhirnya tanggal 9 Maret tahun Showa 17,upacara serah terima kekuasaan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijati diadakan.
Indonesia sudah lama diincar bala tentara Jepang.Alasanyannya adalah melimpah sumber daya manusia dan sumber daya alam.Hal ini sangat penting untuk mendukung kepentingan perang Jepang.Pada era kependudukan Jepang, perekonomian Indonesia bercorak ekonomi perang.Cirinya adalah adanya pengaturan, pembatasan, dan pegausaan faktor – faktor produksi oleh pemerintah militer.Pemerintah militer Jepang langsung mengawasi perkebunan untuk diberdayakan untuk perang.Dalam bidang perbankan Jepang melikuidasi bank – bank peninggalan Belanda.Kemudian Jepang mendirikan bank – bank sendiri.Jepang juga mengelarkan uang baru untuk menutup deficit akibat pembangunan bidang militer.
Awal mula kedatangan Jepang ke Indonesia bersikap manis dengan menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia dan bebas dari kesengsaraan yang dilakukan oleh bangsa Belanda .Masyarakat Indonesia terbuai ucapan dan janji manis dari bangsa Jepang. Padahal Bangsa Jepang juga memanfaatkan Indonesia dengan meeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya tenaga dari masyarakat pribumi sama seperti yang di lakukan oleh bangsa Belanda.
Jepang.Menipisnya persediaan minyak bumi untuk keperluan perang dan tekanan dari Amerika Serikat yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang.Jepang mendarat di tiga daerah di Pulau Jawa yaitu Banten, Indramayu dan Rembang. Melalui Indramayu, Jepang dengan cepat merebut pangkalan udara Kalijati yang dikuasai oleh Belanda. Hingga akhirnya tanggal 9 Maret tahun Showa 17,upacara serah terima kekuasaan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijati diadakan.
Indonesia sudah lama diincar bala tentara Jepang.Alasanyannya adalah melimpah sumber daya manusia dan sumber daya alam.Hal ini sangat penting untuk mendukung kepentingan perang Jepang.Pada era kependudukan Jepang, perekonomian Indonesia bercorak ekonomi perang.Cirinya adalah adanya pengaturan, pembatasan, dan pegausaan faktor – faktor produksi oleh pemerintah militer.Pemerintah militer Jepang langsung mengawasi perkebunan untuk diberdayakan untuk perang.Dalam bidang perbankan Jepang melikuidasi bank – bank peninggalan Belanda.Kemudian Jepang mendirikan bank – bank sendiri.Jepang juga mengelarkan uang baru untuk menutup deficit akibat pembangunan bidang militer.
Awal mula kedatangan Jepang ke Indonesia bersikap manis dengan menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia dan bebas dari kesengsaraan yang dilakukan oleh bangsa Belanda .Masyarakat Indonesia terbuai ucapan dan janji manis dari bangsa Jepang. Padahal Bangsa Jepang juga memanfaatkan Indonesia dengan meeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya tenaga dari masyarakat pribumi sama seperti yang di lakukan oleh bangsa Belanda.
Dengan mengekploitasi Jepang memberlakukan sistem pengaturan ekonomi pemerintahan Jepang, dan berikut beberapa hal yang diberlakukan ;
1. kegiatan ekonomi
diarahkan untuk kepentingan perang. Mulai dari hasil perkebunan, pabrik, hasil
pertambangan, bahan mentah, bank hingga perusahaan semua digunakan untuk
mendukung kegiatan perang.
2. Jepang mengawasi
ekonomi Indonesia secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat.
Jepang mengendalikan harga, menggendalikan perkebunan, mengendalikan peredaran sisasisa
persediaan barang dan mengendalikan penggunaan barang.
3. Menerapkan sistem
ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan
menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya semua kekayaan yang dimiliki
masyarakat dkorbankan untuk kepentingan perang.
6. CITA CITA EKONOMI MERDEKA
Setiap kehidupan
mempunyai cita cita yang ingin digapai, bukan hanya menjadi sebuah angan
semata.Kemerdekaan Indonesia tahun ini telah menginjak ke 70 tahun.Angka yang
seharusnya sudah merdeka dalam arti sesungguhnya. Bukan hanya merdeka dari
jajahan Negara lain secara nyata, tetapi merdeka dari segala aspek kehidupan.
Merdeka dari jajahan Negara lain secara terselubung, sebagai contoh PT Freeport
yang mengeksploitasi kekayaan bumi Indonesia dengan hanya memberi beberapa
persen pendapatan untuk Negara Indonesia. Merdeka dari kemiskinan contohnya
semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat, menurunnya tingkat kemiskinan,
dan cepatnya laju ekonomi. Seperti yang dikatakan oleh bung Hatta “dalam suatu
Indonesia Merdeka yang dituju, yang alamnya kaya dan tanahnya subur, semestinya
tidak ada kemiskinan. Bagi Bung Hatta, Indonesia Merdeka tak ada gunanya jika
mayoritas rakyatnya tetap hidup melarat. “Kemerdekaan nasional tidak ada
artinya, apabila pemerintahannya hanya duduk sebagai biduanda dari kapital
asing,” kata Bung Hatta.(Pidato Bung Hatta di New York, AS, tahun 1960).
Dengan itu cita cita
dari kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya adalah menjadi suatu negara yang
bukan hanya merdeka dari jajahan bangsa lain tetapi juga merdeka dari
kemiskinan, kebodohan, penjajahan terselubung, dan keterbelakangan ekonomi.
Indonesia adalah Negara yang kaya. Kaya akan SDA contohnya melimpahnya hasil
perut bumi, melimpahnya hasil perkebunan, melimpahnya hasil laut dan masih
banyak lagi. Kaya akan SDM menurut data yang diperoleh Indonesia menjadi
penduduk terpadat ke 4 di dunia dengan memiliki 44,98% penduduk usia produktif
pada tahun 2013, dengan pendidikan yang baik Indonesia dapat dipastikan menjadi
Negara maju. Kaya akan budaya yang dapat menghasilkan pendapatan dari sector
pariwisata. Dengan begitu banyak kekayaan yang dimiliki Indonesia seharusnya
kita dapat mendominasi ekonomi di dunia.Dengan itu sekarang dan sampai
seterusnya kemerdekaan Indonesia bukan kemerdekaan dari penjajahan semata
tetapi kemerdekaan dari segala kesusahan dan menjadi Negara yang dapat
mendominasi perekonomian dunia.
7.EKONOMI
INDONESIA SETIAP PERIODE PEMERINTAHAN
Ada 5 periode
pemerintahan yang dimiliki oleh Indonesia yaitu :
1. Orde Lama (1950–1959)
2. Demokrasi Terpimpin
(1959–1965)
3. Masa Transisi
(1965–1966)
4. Orde Baru
(1966–1998)
5. Era Reformasi
(1998–sekarang)
akan membahasa 3 dari
periode diatas yaitu orde lama , orde baru dan reformasi.
1. Orde Lama (1950 –
1959)
Sebagai Presiden
pertama indonesia, perekonomian indonesia tidak dapat lepas dari sosok Ir.
Soekarno. Sebagai orang yang pertama memimpin Indonesia boleh dibilang Soekarno
adalah peletak dasar perekonomian indonesia. Beberapa kebijakan yang diambil
dibawah pemerintahan Soekarno diantaranya :
- Nasionalisasi Bank
Java menjadi Bank Indonesia.
- Mengamankan
usaha-usaha yang menyangkut harkat hidup orang banyak
- Berusaha memutuskan
kontrol Belanda dalam bidang perdagangan ekspor-impor
- Serta beberapa
kebijakan lainnya yang ditujukan untuk memajukan perekonomian indonesia.
Orde Lama berlangsung
dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia bergantian
menggunakan sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.Hampir seluruh
program ekonomi pemerintahan Soekarno kandas di tengah jalan.Penyebabnya adalah
:
1. Situasi politik yang diwarnai manuver dan sabotase, terutama dari kelompok-kelompok kanan (masyumi, PSI, dan tentara-AD) yang tidak menghendaki kemandirian ekonomi nasional.
1. Situasi politik yang diwarnai manuver dan sabotase, terutama dari kelompok-kelompok kanan (masyumi, PSI, dan tentara-AD) yang tidak menghendaki kemandirian ekonomi nasional.
2. Pertarungan kekuasaan antar elit politik di tingkat nasional -yang berakibat jatuh-bangunnya cabinet - tidak memberikan kesempatan kepada Soekarno dan kabinetnya untuk teguh menjalankan kebijakan-kebijakan tersebut.
3) Yang paling pokok:
borjuasi dalam negeri (pribumi) yang diharapkan menjadi kekuatan pokok dalam
mendorong industrialisasi dan kegiatan perekonomian justru tidak memiliki basis
borjuis yang tangguh.
Naik turun perekonomian
Indonesia sangat terasa pada masa orde lama ini karena kita baru merasakan
mengurus Negara dengan segala permasalahan di dalamnya.
2. Orde Baru
(1966–1998)
Orde Baru adalah
sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru
menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya
Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.Orde Baru
berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi
Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik
korupsi yang merajalela.
Meski telah merdeka, Indonesia
pada tahun 1950 hingga 1960-an berada dalam kondisi yang relatif tidak stabil.
Bahkan setelah Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun
1949, keadaan politik maupun ekonomi di Indonesia masih labil karena ketatnya
persaingan di antara kelompok-kelompok politik.
Tetapi meskipun masih
relatif tidak stabil, perekonomian Indonesia bergerak lebih cepat daripada orde
lama karena Indonesia sudah mulai memahami arus perekonomian. Dengan bukti pada
Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), Repelita I membawa pertumbuhan
ekonomi naik dari rata-rata 3% menjadi 6,7% per tahun, pendapatan perkapita
meningkat dari 80 dolar AS menjadi 170 dolar AS, dan inflasi dapat ditekan
menjadi 47,8% pada akhir Repelita I di tahun 1974. Repelita II (1974-1979) dan
Repelita III (1979-1984) fokus pada pencapaian pertumbuhan ekonomi, stabilitas
nasional, dan pemerataan pembangunan dengan penekanan pada sektor pertanian dan
industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Pada tahun 1984,
Indonesia berhasil mencapai status swasembada beras dari yang tadinya merupakan
salah satu negara pengimpor beras terbesar di dunia di tahun 1970-an. Fokus
Repelita IV (1984-1989) dan Repelita V (1989-1994), selain berusaha
mempertahankan kemajuan di sektor pertanian, juga mulai bergerak
menitikberatkan pada sektor industri khususnya industri yang menghasilkan
barang ekspor, industri yang menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil
pertanian, dan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri.
3. Reformasi (1998 –
Sekarang)
Pada masa krisis
ekonomi, ditandai dengan tumbangnya pemerintahan Orde Baru kemudian disusul
dengan era Reformasi yang dimulai oleh pemerintahan Presiden Habibie.Pada masa
ini tidak hanya hal ketatanegaraan yang mengalami perubahan, namun juga
kebijakan ekonomi.Sehingga apa yang telah stabil dijalankan selama 32 tahun,
terpaksa mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan keadaan.
1. Masa Kepemimpinan
B.J. Habibie
Pada awal pemerintahan
reformasi, masyarakat umum dan kalangan pengusaha dan investor, termasuk
investor asing, menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan dan kesungguhan
pemerintah untuk membangkitkan kembali perekonomian . Masa pemerintahan Habibie
ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk
membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu, Habibie juga melonggarkan
pengawasan terhadap media massa dan kebebasan berekspresi.
Di bidang ekonomi, ia
berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp
10.000 – Rp 15.000. Namun pada akhir pemerintahannya, terutama setelah
pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level
Rp 6500 per dolar AS nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi di era
pemerintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai menerapkan independensi
Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian.
2. Masa Kepemimpinan
K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Kepemimpinan Gus Dur
• Dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, kondisi perekonomian Indonesia mulai mengarah pada perbaikan,
di antaranya pertumbuhan PDB yang mulai positif, laju inflasi dan tingkat suku
bunga yang rendah, sehingga kondisi moneter dalam negeri juga sudah mulai
stabil.
• Hubungan pemerintah dibawah pimpinan Abdurahman Wahid dengan IMF juga kurang baik, yang dikarenakan masalah, seperti Amandemen UU No.23 tahun 1999 mengenai bank Indonesia, penerapan otonomi daerah (kebebasan daerah untuk pinjam uang dari luar negeri) dan revisi APBN 2001 yang terus tertunda.
• Hubungan pemerintah dibawah pimpinan Abdurahman Wahid dengan IMF juga kurang baik, yang dikarenakan masalah, seperti Amandemen UU No.23 tahun 1999 mengenai bank Indonesia, penerapan otonomi daerah (kebebasan daerah untuk pinjam uang dari luar negeri) dan revisi APBN 2001 yang terus tertunda.
• Politik dan sosial yang tidak stabil semakin parah yang membuat investor asing menjadi enggan untuk menanamkan modal di Indonesia.
• Makin rumitnya
persoalan ekonomi ditandai lagi dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) yang cenderung negatif, bahkan merosot hingga 300 poin, dikarenakan
lebih banyaknya kegiatan penjualan daripada kegiatan pembelian dalam
perdagangan saham di dalam negeri.
3. Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
3. Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri mengalami masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain :
• Meminta penundaan
pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan
mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
• Kebijakan privatisasi
BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis
dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan
politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak
kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga
direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada
gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi.Padahal keberadaan korupsi membuat
banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan
mengganggu jalannya pembangunan nasional.
Meski ekonomi Indonesia
mengalami banyak perbaikan, seperti nilai mata tukar rupiah yang lebih stabil,
namun Indonesia pada masa pemerintahannya tetap tidak menunjukkan perubahan
yang berarti dalam bidang-bidang lain.
4. Masa Kepemimpinan
Susilo Bambang Yudhoyono
Pemerintahan Indonesia
Bersatu Jilid I (Era SBY- JK) = (2004-2009)
Ma Memasuki tahun ke
dua masa jabatannya, SBY hadir dengan terobosan pembangunannya berupa master
plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3 EI). Melalui
langkah MP3EI, percepatan pembangunan ekonomi akan dapat menempatkan Indonesia
sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan pendapatan perkapita antara UsS
14.250-USS 15.500, dengan nilai total perekonomian (PDB) berkisar antara USS
4,0-4,5 triliun.
Demikian tulisan saya,
kurang lebih saya mohon maaf karena saya juga masih terus belajar, banyak yang
saya jadikan refrensi dalam tulisan ini jadi saya mengucapkan terima kasih atas
semua sumber.Dan saya berharap tulisan saya ini dapat menambah wawasan
pembaca.dan sampai jumpa dengan tulisan tulisan saya selanjutnya.
SUMBER :
http://www.indonesia-investment.com/id/budaya/politik/sejarah-prakolonial/item123
http://www.materisma.com/2014/01/sejarah-pelaksanaan-sistem-tanam-paksa.html?m=1
http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-tanam-paksa-sejarah-tanam-paksa.html?m=1
http://www.gurusejarah.com/2015/01/ekonomi-perang-masa-pendudukan-jepang.html?m=1
http://m.berdikarionline.com/editorial/20130118/cita-cita-perekonomian.html
http://m.bisnis.com/kabar24/read/20130823/79/158486/penduduk-usia-produktif-indonesia-capai-4498
http://www.indonesia-investment.com/id/budaya/politik/sejarah-prakolonial/item123
http://www.materisma.com/2014/01/sejarah-pelaksanaan-sistem-tanam-paksa.html?m=1
http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-tanam-paksa-sejarah-tanam-paksa.html?m=1
http://www.gurusejarah.com/2015/01/ekonomi-perang-masa-pendudukan-jepang.html?m=1
http://m.berdikarionline.com/editorial/20130118/cita-cita-perekonomian.html
http://m.bisnis.com/kabar24/read/20130823/79/158486/penduduk-usia-produktif-indonesia-capai-4498
disusun oleh: ceny harianja 1eb22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar