PENGERTIAN KEUANGAN
Keuangan (finance) adalah fungsi
bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dana, mengelola dana dan merencanakan penggunaan
dana. Tugas ini secara organisasional
dibebankan pada manajer keuangan. Aktivitas yang dijalankan manajer keuangan antara lain adalah
perencanaan keuangan, penganggaran dana, mendapatkan dana, mengendalikan dana,
pemeriksaan, pengelolaan pajak dan memberi nasihat atau saran kepada manajemen puncak
mengenai masalah keuangan.
Agar dapat mengambil keputusan
keuangan yang tepat maka seorang manajer keuangan
wajib mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Secara normatif tujuan keputusan keuangan perusahaan
adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Sedangkan yang dimaksud dengan nilai perusahaan adalah harga
yang sanggup dibayar oleh calon pembeli
apabila perusahaan tersebut dijual. Apabila perusahaan sudah go public artinya menjual sahamnya di bursa maka
nilai perusahaan akan tercermin lewat harga saham. Semakin tinggi nilai perusahaan
maka semakin besar pula kemakmuran yang diterima oleh pemilik perusahaan (bagi perusahaan publik
berarti investor). Perlu dipahami di sini
bahwa memaksimumkan nilai perusahan tidak sama dengan memaksimumkan laba per lembar saham (earning per
share/ EPS) karena dengan hanya memaksimumkan laba saat ini berarti mengabaikan konsep nilai waktu
uang dan faktor risiko. Selain itu apabila
dipersamakan dengan laba dalam konsep laba akuntansi (dalam laporan rugi/laba) juga kurang tepat.
Konsep yang lebih mendekati adalah laba dalam pengertian ekonomi yaitu sejumlah kekayaan yang
dapat dikonsumsikan tanpa membuat
pemilik kekayaan tersebut menjadi miskin.
Keputusan penting yang harus
diambil oleh manajer keuangan meliputi tiga hal yaitu
·
memperoleh
dana (keputusan pendanaan)
·
penggunaan
dana (keputusan investasi) dan
·
pembagian
laba (kebijakan dividen).
Lingkungan Keuangan
Guna memenuhi kebutuhan dananya,
perusahaan dapat memanfaatkan jasa lembaga keuangan.
Pemilihan lembaga keuangan hendaknya memperhatikan masalah biaya dan .Berikut
ini adalah pasar
finansial dan lembaga keuangan yang ada di Indonesia sebagai sumber penyedia dana yang dapat dipilih
perusahaan:
a)
Pasar
finansial yang merupakan ertemuan antara permintaan dan penawaran terhadap aset finansial, yaitu selembar
kertas yang mempunyai nilai karena memberikan klaim kepada pemiliknya atas
penghasilan atau asset yang dimiliki oleh pihak yang menerbitkan asset finansial
tersebut, misalnya: saham, obligasi, opsi, kontrak futures dan sebagainya. Keberadaan pasar
ini berfungsi untuk mengalokasikan dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak
yang memerlukan dana. Dalam pasar financial diperjualbelikan sumber dana jangka pendek dan
sumber dana jangka panjang. Sumber dana
jangka pendek akan diperdagangkan di pasar uang (money market), misalnya adalah Sertifikat Bank Indonesia,
surat berharga pasar uang dan sebagainya. Sedangkan sumber dana jangka panjang akan
diperjualbelikan di pasar modal (capital market),misalnya saham, obligasi dan
sebagainya.
b)
Bank
·
Otoritas
moneter (Bank Sentral/ Bank Indonesia)
·
Bank
Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
·
Bank
Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
c)
Lembaga
pembiayaan.
Lembaga penghubung keuangan yang
memberi pinjamankepada individu dan bisnis. Tidak seperti lembaga simpanan,
perusahaan pembiayaan tidak
menerima simpanan tetapi pembiayan untuk hutang jangka pendek dan jangka panjang.
·
Perusahaan
sewa guna (leasing)
·
Pegadaian
·
Perusahaan
anjak piutang
Keputusan Pendanaan Perusahaan
Dalam menjalankan operasionalnya
setiap perusahan berskala besar maupun kecil pasti memerlukan dana dengan berbagai
alasan, antara lain:
1.
Pembiayaan
operasional sehari-hari misalnya membayar gaji pegawai, membayar sewa, membayar bunga, pajak dan
kewajiban lain yang telah jatuh tempo.
2.
Pembiayaan
penjualan kredit. Banyak perusahaan menggunakan penjualan kredit sebagai strategi untuk menghadapi
tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lainnya. Pada sistem penjualan kredit, pengeluaran
uang (cash outflow) akan
mendahului penerimaan uang (cash inflow) dan semakin lama periode pembayaran maka gap antara cash
outflow dengan cash inflow semakin besar. Selama
menunggu masa pembayaran penjualan kredit tentunya perusahaan harus tetap beroperasi. Oleh karena
itulah maka diperlukan sumber dana lain, bukan cash inflow dari penjualan produk.
Semakin besar penjualan kredit maka dana yang disediakan juga semakin besar.
3.
Pembiayaan
persediaan. Ketersediaan produk pada saat yang dibutuhkan merupakan salah satu cara
perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan. Konsekuensi dari hal ini adalah perusahaan harus
memiliki dana yang memadai untuk
membeli atau memproduksi dan memelihara persediaan. Semakin besar persediaan maka semakin besar
pula dana yang diperlukan, sehingga perusahaan perlu mengetahui tingkat persediaan yang optimal.
Salah satu caranya adalah melalui
penerapan konsep Just In Time (JIT).
4.
Pembelian
aset pendukung operasional yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, misalnya gedung,
tanah, peralatan. Pembelian ini biasanya bersifat jangka panjang dan memerlukan dana relatif besar
sehingga harus diperhitungkan dengan
cermat oleh perusahaan.
Guna memenuhi
kebutuhan dananya, perusahaan dapat mempunyai berbagai alternative sumber dana dan metode.
Berdasarkan metodenya perusahaan dapat memperoleh dana dengan penyetoran dari dalam
perusahaan/ pihak internal maupun meminjam dari pihak lain/ pihak eksternal. Sedangkan
berdasar sumbernya maka sumber pendanaan perusahaan
dapat diklasifikasikan menjadi sumber dana jangka pendek, biasanya berjangka waktu kurang dari satu
tahun dan jangka panjang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Sumber dana jangka
pendek di antaranya adalah kredit dagang,pinjaman bank, commercial paper, anjak
piutang, sedangkan sumber dana jangka panjang
meliputi laba ditahan, saham baru, dan penerbitan obligasi.
Jadi berdasarkan uraian singkat
diatas, dapatdisimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan
untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahmya
dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Peran dan tanggung jawab manajer
keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan
dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana
perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan
dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana.
Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka pada
gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya
secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan
menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat
penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa
individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi
mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, Manajer
Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara
menyeluruh.
Tanggung jawab manajer keuangan :
1.
Mengambil
keputusan investasi (investment decision)’. Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari
sekolompokkesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang
dinilaipaling menguntungkan.
2.
Mengambil
keputusan pembelanjaan (financing decision). Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang
tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan
yang menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen
(dividend decision). Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan
sebagai dividen tunai kepada para pemegang
saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
Keputusan-keputusan tersebut
harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan
yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.
• Penganggaran Modal
Adalah proses identifikasi,
evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada. Motif-motif yang sering dipakai
orang dalam penggunaan penganggaran modal :
a.
Expansi (perluasan)
untuk membuka cabang. Dalam
investasi awal diperlukan modal yang
cukup besar.
b.
Replacement
(penggantian)
adalah
mengganti sesuatu yang
sudah usang menjadi baru.
c.
Renewal
(pembaharuan)
tambal sulam
Lain-lain; mau dijadikan paten,
trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Tata cara dalam membuat membuat
penganggaran modal :
a.
Membuat
proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
b.
Review
dan analisa.
c.
Membuat
keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
d.
Implementasi
e.
Mengumpulkan
umpan balik atau feedback
Istilah-istilah dalam
penganggaran modal:
1.
Independent
projects ; proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contoh : buka bisnis salon dan
buka resto.
2.
Mutually
exclusive projects : proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3.
Unlimited
funds; proyek dengan dana yang tidak terbatas.
• Penggolongan investasi aktiva
tetap dan pemilihan alternatif
Aktiva tetap /aktiva tidak lancar
(fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu
periode akuntansi) Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam kegiatan normal perusahaan serta
mempunyai nilai material. Aktiva
tetap terdiri sbb :
a.
Tanah
b.
Gedung
atau bangunan
c.
Mesin-mesin
d.
Kendaraan
e.
Peralatan
• Metode penilaian investasi
Pada umumnya ada beberapa metode
yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut antara lain
metode average rate of return, payback, net present value (NPV), internal rate of return (IRR)
dan metode profitability index.
• Arus kas masuk
Arus kas yang masuk dari
penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen, pendapatan bunga, dan penerimaan operasi lainnya.
• Metode average rate of return
Metode ini mengukur berapa
tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang digunakan adalah laba
setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investement. Hasil yang diperoleh
dinyatakan dalam prosentase. Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang
disyaratkan. Metode
ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep
akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
• Metode masa pengembalian
investasi
Metode ini mencoba mengukur
seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah aliran kas,
bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan periode payback
maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya,
yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis. Kelemahan lain dari metode ini
adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback.
Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya proyek A
dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per
tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per
tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun,
investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktulebih 4 tahun. Namun
secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia ekonomis yang
lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu
uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback.
Namun demikian cara ini tetap popular digunakan,
namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk
perusahaan yang menghadapi
problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
• Metode net present value
Metode ini menghitung selisih
antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
(operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai
sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap relevan. Ada beberapa konsep menghitung
bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat
bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun
waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya
mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
• Metode profibality index
Metode ini menghitung
perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai
sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, maka diannggap menguntungkan.
• Metode internal rate of return
Dalam metode IRR, dihitung
tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat bunga ini lebih besar daripada
tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka investasi diangap menguntungkan.
Perencanaan keuangan
Dalam pengambilan keputusan
keuangan, manajer akan selalu dihadapkan pada berbagai alternatif. Misalnya keputusan penentuan
lokasi pabrik baru di mana biaya untuk
masing-masing alternatif lokasi berbeda satu dengan yang lainnya, keputusan perencanaan pembelanjaan proyek,
penentuan komposisi rasio utang dan modal sendiri yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan
sebagainya.
Agar dapat mengambil keputusan dengan tepat maka
manajer memerlukan berbagai informasi guna mendukung
proses pengambilan keputusan tersebut. Informasi yang dimaksud adalah informasi yang diperoleh baik
dari internal maupun eksternal perusahaan. Informasi internal dapat diolah melalui
analisis laporan keuangan dan perencanaan financial perusahaan. Agar dapat mengambil keputusan
keuangan dengan tepat maka seorang manajer keuangan
membutuhkan beberapa informasi yang akurat terkait dengan kondisi perusahaan itu sendiri. Informasi
tersebut dapat bersifat internal ataupun eksternal perusahaan. Informasi internal
antara lain dapat diolah dari laporan keuangan perusahaan dan proyeksi atau perencanaan di masa
yang akan datang. Perencanaan
finansial meliputi analisis aliran uang/ kas dari dan ke perusahaan secara menyeluruh baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
Tujuan dari aktivitas ini adalah mengoptimalkan laba dan
menciptakan penggunaan dana yang baik. Tahapan dalam perencanaan finansial ini adalah pertama,
peramalan kebutuhan dana, baik jangka
pendek maupun jangka panjang; kedua, penyusunan anggaran untuk memenuhi kebutuhan dana dan ketiga,
penetapan sistem pengendalian finansial guna menjamin segala sesuatunya telah
dilaksanakan sesuai perencanaan.
Langkah yang pertama dalam
perencanaan finansial adalah peramalan kebutuhan finansial yaitu prediksi aliran kas masuk dan kas
keluar pada periode waktu tertentu. Macam-macam
peramalan ini ada tiga. Pertama adalah peramalan jangka pendek adalah prediksi penerimaan, biaya
dan pengeluaran dalam periode waktu kurang dari satu tahun. Kedua, peramalan aliran kas adalah
prediksi aliran kas masuk dan kas keluar
pada periode waktu yang akan datang, umumnya bulanan atau kuartalan. Ketiga, peramalan jangka panjang adalah
prediksi penerimaan, biaya dan pengeluaran untuk periode lebih dari satu tahun, umumbya berjangka
lima sampai sepuluh tahun. Tahap
kedua setelah peramalan finansial adalah penyusunan anggaran, yaitu rencana finansial sebagai pedoman
pengalokasian sumber daya keuangan berdasarkan perkiraan pendapatan. Berbagai jenis
anggaran yang dimiliki perusahaan di antaranya adalah anggaran operasi (operating
budget) adalah proyeksi pengalokasian uang untuk membiayai berbagai biaya dan pengeluaran yang
diperlukan untuk mengoperasikan perusahaan,
sebatas penerimaan yang telah diproyeksikan. Sebagai contohnya, anggaran untuk iklan, sewa kantor
dan gaji karyawan, anggaran modal (capital budget) yaitu rencana pengeluaran untuk
membeli kekayaan atau aset yang diperkirakan dapat mendatangkan tingkat pengembalian
tertentu untuk periode yang tertentu pula, umumnya
lebih dari satu tahun. Anggaran lainnya adalah anggaran kas (cash budget) yaitu perkiraan neraca kas pada
akhir periode tertentu (bulanan, kuartalan, dan sebagainya) dan anggaran pokok (master budget) yaitu
rencana komprehensif yang meliputi
ringkasan anggaran operasi, modal dan kas.
Pengendalian finansial merupakan
tahap terakhir dalam perencanaan finansial. Proses ini didefinisikan sebagai proses
yang digunakan secara periodik untuk membandingkan realisasi penerimaan, biaya, dan
pengeluaran dengan proyeksi. Di sini pengendalian memiliki fungsi strategis karena dipakai untuk
menghindari terjadinya penyimpangan, menemukan
penyimpangan dan melaksanakan langkah koreksi apabila terjadi penyimpangan. Setiap perusahaan membutuhkan
dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat
bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
A.
Pengeluaran jangka pendek (short term)
Pengeluaran yang muncul dalam
aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam
persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi),
pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.
B.
Pengeluaran jangka panjang (long term)
Sebagai tambahan untuk memenuhi
kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionlanya, perusahaan juga membutuhkan dan auntuk membiayai
pengeluaran aktiva tetap.